Menag Sapa Ribuan Penyuluh Agama dan Guru Madrasah Jatim

By Admin

nusakini.com-- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyapa ribuan penyuluh agama dan guru madrasah se Jawa Timur dalam Halal Bi Halal Kanwil Kemenag Jatim dan Jambore Penyuluh Agama 2018. 

Halal Bi Halal sekaligus dialog kebangsaan tersebut digelar di Lapangan Gedung Santri Komplek Kanwil Kemenag Jawa Timur, Sidoarjo, Kamis (05/07). 

Tampak hadir mendampingi Menag, Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Ketua MUI Jatim, Direktur PTKI Arskal Salim, Direktur Penerangan Agama Islam Dirjen Bimas Islam, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki, Kepala Biro Ortala, Afirizal Zen, Kasubag TU Pimpinan Khoirul Huda, serta Staf Khusus Menag Gusus Joko Waskito. 

Ditegaskan Menag, pertemuan ribuan penyuluh agama dan guru madrasah Jatim ini tidak sekadar halal bi halal, melainkan juga meneguhkan komitmen bersama. 

"Ini tidak sekadar halal bi halal dan silaturahmi keluarga besar Kanwil Kemenag Jatim, para Penyuluh Agama Islam, Penyululuh Lintas Agama dan para guru madrasah, melainkan meneguhkan komitmen bersama bahwa agama harus senantiasa dibawa untuk upaya menjaga memelihara dan melindungi harkat martabat kemanusiaan," kata Menag.   

Menurut Menag, agama jangan digunakan untuk merendahkan sisi kemanusian, akan tetapi digunakan untuk bagaimana agar kedamaian, kerukunan dan kehidupann antar agama itu bisa saling mensejahterakan. 

"Selaku Menteri Agama saya amat bersyukur kehidupan kegamaan di Jawa Timur terus bisa terjaga dengan baik dan ini karena ikhtiar dan upaya yang terus menerus dilakukan oleh para tokoh lintas agama dan penyuluh agama yang memberikan kontribusi cukup baik dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan antar agama di Jawa Timur," kata Menag. 

Sementara itu Kakanwil Kemenag Jatim, Samsul Bahri menyatakan Jambore Penyuluh Agama Islam dan Lintas Agama yang berlangsung dari 3-5 Juli 2018 ini mengusung tema Rajut Ukhuwah Wathoniyah, Tebarkan Kedamaian, Rekatkan Persatuan dan Kesatruan Bangsa. 

"Gelaran ini sebagai bentuk penguatan masyarakat terhadap cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus membuktikan kalau di Jatim tidak ada persoalan masalah keagamaan," kata Samsul. 

Ia menambahkan, Jambore Penyuluh ini baru kali pertama di gelar dan Jatim mengawalinya. Kegiatan ini tidak sekadar antisipasi, melainkan ikut menyiapkan generasi ke depan sebagai simbol kedamaian di Indonesia. (p/ab)